Jumat, 29 Maret 2019

Skenario SATRIA ( Juara 3 Pekan Seni Mahasiswa PTM Internal UAD)










SATRIA
Written by
Chika Ardeviya Rista
















Log line
Satria seorang pria asal semarang yang mengadu nasip di Jakarta. Ia hidup dan dibesarkan dengan kasih sayang ibunya yang bernama Mak Juminem. Satria pergi ke Jakarta untuk meraih cita – citanya sejak SMP menjadi Presdien. Mak Juminem sangat mendukung impian Satria. Hingga apapun yang anaknya inginkan pastia ia kabulkan. Ia mengambil langkah untuk kuliah setelah 2 tahun lamanya bekerja serabutan. Satria diterima disalah satu universitas swasta di daerah Jakarta. Ia mengambil jurusan Ekonomi Pembangunan  di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Program pengenalan kampus menjadi ajang Satria untuk mencari wawasan dan pengalaman tentang dunia politik. Ia ingin mencoba mewujudkan mimpinya melalui dunia kampus. Satria yang masih semester 1 sudah mengikuti 3 organisasi sekaligus. Ia terkesima dengan karismatik Reno sebagai Presiden Mahasiswa. Menjadi maba bukan alasan satria tidak bisa aktif di organisasi mahasiswa. Justru inilah peluang dimana ia bisa selangkah lebih maju disbanding teman kelasnya. Memiliki usia yang hampir sama dengan para senior menjadikan dia cepat akrab dengan mereka. Pengalaman kerja selama 2 tahunnya mejadi bekal kalau dunia ini memang keras. Jika di dunia industry ada persaingan yang sengit. Maka di dunia akademik ada persaingan licik. Karena mahasiswa menggunakan intelektualnya dengan menyusun strategidengan diam – diam menghancurkan.
Semester satu, dua hingga tiga berlalu. Di semester empat ini menjadi kesempatan emas untuk mulai meraih jabatan tinggi di badan eksekutif. Setelah sekian lama hanya menjadi anggota dan ketua bidang. Satria memiliki networking yang baik terhadap aktivis di kampusnya. Namun disisi lain, Reno mantan presiden mahasiswa merasa tidak yakin jika satria mampu menjadi seorang pemimpin. Sedangkan dia tidak memiliki akhlak yang selayaknya pemimpin. Tapi di depan Satria, ia seakan mendukungnya. Begitu pula dengan teman – teman di organisasi yang menaunginya. Tapi tidak dengan Intan. Ia melihat Satria dari sisi yang berbeda. Intan melihat jiwa kepemimpian Satria yang ada dan niatan tulus untuk mengembangkan kampusnya.
Ia mengawali mimpinya dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur fakultas. Saat pemilihan menjadi gubernur fakultas menjadikan mentalnya down dengan kenyataan yang diperoleh jika dia gagal menjadi gubernur. Setelah mengetahui jika teman – temannya hanya berpura – pura mendukung tapi ternyata malah menghancurkan mimpi kecilnya. Ia merasa  berjuang sendiri. Intan datang disaat jiwa Satria tengah hancur. Intan menguatkan satria dengan selalu hadir di sampingnya. Hingga rasa cinta Intan semakin tumbuh namun satria tidak mengetahuinya. Ketika mengenal Intan, Satria perlahan menjadi berubah lebih islami. Ia sudah tidak pernah emosi dan menjadi rajin sholat dan mengaji. Satriapun meminta maaf kepada teman– temannya dan mulai memperbaiki hubunga mereka.
Ditahun berikutnya Satria sudah benar – benar tidak minat dengan dunia politik kampus. Ia hanya ingin menjadi mahasiswa biasa saja tanpa gelar ataupun jabatan. Namun kali ini teman – temannyalah yang mengusulkan namanya untuk menjadi pimpinan Dewan Perwakilan Mahasiswa ( DPM ). Dengan kerendahan hati akhirnya Satria menerima tawaran itu. Kali ini Satria merasa tidak ingin terlalu berambisi. Karena ia takut jatuh kedua kalinya. Biarlah mengalir sesuai takdir yang sudah dicantumkan Sang Pencipta. Tapi memang Tuhan belum menghendaki Satria menjadi pimpinan DPM. Untuk kedua kalinya ia gagal. Namun kegagalan kali ini membuat dia lebih bersabar dan berlapang dada. Malah dia yang merasa mengecewakan teman – temannya yang telah berjuang memenangkan pemilwa ini.
Dua kali kalah mengikuti pemilihan mahasiswa membuat Satria menjadi orang yang lebih paham tentang seluk beluk politik kampus. IPK Satria sejak maba hingga semester lima seperti rolling coaster. Sibuk di organisasi menjadi salah satu penyebabnya. Namun kini semakin ia sibuk di organisasi maka semakin tinggilah IPK. Siasat terbaiknya adalah mendekati dosen pengampu.
Tibalah saat semester terakhir Satria di kampus. Namun cita – cita untuk belajar menjadi presiden belum tercapai. Saat satria sudah mulai meninggalkan dunia politik kampus. Intan diam – diam mendaftarkan namanya menjadi salah satu kandidat Presiden Mahasiswa. Awalnya Satria ingin marah. Tapi ia melihat niatan baik Intan untuk mem bantunya mencapai miniature cita – citanya. Kegagalan adalah pengalaman berharga. Sudah dua kali gagal mencalonkann diri, kini saatnya Satria beraksi. Dengan dukungan yang kuat dari teman – temannya serta doa dari ibu tercinta. Akhirnya Satria bisa menjadi Sang Satria di kampusnya. Miniature mimpinya terwujud untuk menjadi Presiden mahasiswa sebelum menjadi Presiden yang sesungguhnya.

ACT 1
1.      EXT. KAMPUS – SORE                                                                                     1.
Satria berdiri di depan kampus sembari melipat kedua tangannya, ia tersenyum lega.
Satria (V.O)
Akhirnya sudah 4 tahun aku jadi mahasiswa. Asam pedas manis bahkan asinpun udah aku alami. kini tinggal selangkah lagi gue bakal wisuda. Dan satu lagi aku akan dapet predikat presma terganteng sepanjang sejarah kampus ini. Impianku dari SMP akhirnya terwujud juga. Jadi Presma terganteng.. hehehe toh aku jadi presma juga perjuangannya luar biasa.
                   Satria mengingat masa – masa menjadi mahasiswa baru
FLASH BACK
2.      INT. GOR KAMPUS – DAY                                                                              2.
Semua mahasiswa baru saling bersorak gembira dengan yel - yel tiap fakultas. Mereka tanpa lelah adu kekompakan gerak dan suara yel - yel yang mereka andalkan. tapi seketika diam membisu saat seorang pria menaiki mimbar dengan jaz kebesarannya bertuliskan PRESIDEN MAHASISWA.
PRESMA
Salam Mahasiswa ( lantang dengan mengepalkan tangan kiri. )selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Jakarta. Kalianlah agen perubahan bangsa  sang penerus Dahlan muda.

Satria terkesima dengan karisma yang dimiliki presiden mahasiswa, dia berbicara dengan teman sebelahnya.
SATRIA
Dang, lu jadi saksi ya, klo aku tahun depan bakal gantiin presiden mahasiswa. 

DADANG
Gantiin kenapa emangnya? presma tahun depan mau meninggal po? ( sifat lemot dadang susah dihilangkan. Satria kesal sendirian) 

SATRIA
Bukan meninggal dang, Tapi presma mau turun jabatan. ( muka satria mulai geram)

DADANG
Owh turun jabatan, bilang dong klo presma mau turun jabatan berarti lo punya kesempatan buat jadi presma. ( muka Dadang nyengir )

SATRIA
Dari tadi aku juga bilang begitu DADANG. . !

DADANG
Yah sorry kan lu tau gue lemot. Tapi kayaknya lu ngga cocok deh Sat.
Dadang terlihat meragukan kemampuan Satria. Dia mengamati setiap inchi penampilan satria dari bawah hingga atas dan berhenti di celananya. Ia melihat relsleting yang belum naik seluruhnya. 

DADANG (O.S)
(merangkul dan membisiki Satria) Tuh relsleting celana lu belum sampe atas woy.

SATRIA
(muka satria cemas dan segera menaikan sesuatu keatas) Thank you bro. Aku utang budi ama kamu. Nanti klo aku jadi presma kamu tak jadiin perdana menteri ya. Dan emak gue pasti bangga
CUT TO :
3.      INT. RUMAH EMAK JUMINEM – RUANG TV – PAGI                                   3.
Emak sibuk menonton tv ditemani dengan kucing kesayangannya.
EMAK JUMINEM
Duh ini calon presidennya kasihan sudah sepuh. Coba kalau Satria udah lulus terus jadi presiden bakalan menang dia tuh. Emak bakalan bangga deh. ngga sia - sia diberi nama Satria.
CUT TO BACK :
4.      EXT. HALAMAN GOR– DAY                                                        4.
Acara pengenalan kampus sudah selesai. Satria mendatangi stand - stand organisasi mahasiswa dan berniat bergabung.
SATRIA ( V.O)
Nah ini nih yang bisa buat wujudin mimpi gue.
Ragil salah satu senior menghampiri Satria.
RAGIL
Eh ada lu sat, jangan di depan aja. Sini masuk. !
SATRIA
Hehe iya kak. Mau tanya ini organisasi apa ya bang?
RAGIL
Ini namanya BEM Sat, Badan Eksekutif Mahasiswa. Klo yang itu namanya DPM, klo yang itu namanya HMPS Sat.
SATRIA
Bisa buat aku jadi Presiden mahasiswa kaya Kak Reno nggak kak? (ekspresi Satria datar)
RAGIL
Jangankan Presiden mahasiswa, Presiden Indonesia aja bisa kok. ( meyakinkan Satria)
SATRIA
Oh iya kak, kalau mau daftar gimana caranya?
RAGIL
Ini aku kasih brosur ormawa yang ada di kampus deh. Lu bisa hubungi CP yang ada dibrosur ini ya. Oh ya, jangan lupa tanggal 25 dateng di makrab ya.
SATRIA
Ok deh kak. Nanti aku ajak Dadang juga.
RAGIL
Eh nggak sudah kali panggil Kak segala. Kan lu seangkatan am ague. Tahun 98 kan lu.
            Satria dan ragil tertawa bersama. Satria pamit meninggalkan ragil
CUT TO :
5.      INT. KONTRAKAN SATRIA – PAGI                                                      5.
Dadang menjadi alarm sholat bagi Satria. Sejak Satria merantau dia semakin jauh dari Islam.
DADANG
Woy Sat, bangun lu. Sholat subuh dulu. Molor bae lu.
SATRIA
Opo sih koe dang, mbudeki bae. Masih malem juga ( logat jawaSatria muncul)
DADANG
Ngomong ape sih lu, gue orang betawi tulen kagak paham lu bilang apa. Dah buruan bangun sholat terus ke kampus.
SATRIA
Iya bawel deh kamu tuh. Kaya suara bebek.
DADANG
Katanya mau jadi aktivis kampus. Tapi bangun sholat aja susah lu Sat.
            Satria dengan muka ngantuknya terpaksa bangun dan menunaikan sholat.
  CUT TO :
ACT 2
Dadang dan Satria pagi ini tidak ada jam kuliah. Namun Satria baru sadar kalau hari ini tanggal 25 dan ada acara makrab fakultas.
6.      INT. KONTRAKAN SATRIA – PAGI                                                                 6.
RAGIL ( O.S )
Hallo, Sat. Lu dah bangun belum ?
SATRIA
Hallo iya kenapa? Udah bangun kok.
RAGIL (O.S)
Jangan lupa dateng ke makrab ye. Gue tungu. Bye.
SATRIA ( V.O)
Oh iya baru inget kalau ada makrab, Males sih, tapi demi jadi presma deh.
CUT TO :
FADE IN

7.      EXT. LAPANGAN KAMPUS – SIANG                                                                       7.
Di lapangan sudah berkumpul mahasiswa dari berbagai prodi. Banyak senior BEM dan DPM ikut serta termasuk Reno sebagai Presiden Mahasiswa.
RENO
Selamat pagi kawan – kawan mahasiswa baru. Selamat bergembira di acara makrab ini. Adakah yang berani memimpin jargon fakultas kita?.( pandangannya mengarahkan kepada seluruh mahasiswa).
SATRIA
Saya kak. ( Satria mengacungkan jarinya).
RENO
Iya silahkan itu yang berkaos biru. Silahkan ucapkan dengan lantang.
SATRIA
FEB UMJ.
Semua mahasiswa menjawab Ciptakan ekonomi yang syar’i.
            Semua mahasiswa menaiki busnya masing – masing menuju lokasi makrab. Sekitar pukul 18.30 semua rombongan sampai. Tibalah saatnya Satria untuk mulai mendekati kakak – kakak BEM atau ormawa lainnya.
FADE OUT
8.      INT. RUANG PERTEMUAN – MALAM
Semua mahasiswa diberi waktu untuk ISHOMA. Saat itulah Satria mendekati Reno dan senior BEM lainnya.
SATRIA
Permisi kak. Boleh gabung nggak ? ( sedikit gugup)
RENO
Eh iya kamu yang tadi pimpin jargon ya. Sini – sini ( mencoba akrab)
SATRIA
Iya kak. Enak nggak kak jadi presiden mahasiswa?
RENO
Iya beginilah. Bisa terkenal banyak kenalan. Kamu mau jadi presiden mahasiswakah ?
SATRIA
Iya mau banget kak. Cita – cita saya mau jadi presiden Indonesia. Makanya saya kuliah. Padahal males banget. Udah biasa dapet uang, eh ini malah ngga pegang uang.
RENO
Oh kamu pernah kerja ya. Kalau kamu mau jadi presiden kamu harus ikut ormawa dulu jadi anggota. Baru deh naik – naik terus jadi presiden. ( sambil mengarahkan asap rokoknya ke Satria).
SATRIA
Ok deh nanti saya gabung deh kak. ( dengan wajah ambisi)
Reno menyadari jika Satria memang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, tapi akhlaknya kurang. Terbukti saat Satria disuruh azan dan dia menolak. Bahkan menjauh dari mushola saat waktu sholat isya.
CUT TO :

9.      INT. RUANG BEM FEB – SIANG                                                                    9.
Setelah mengikuti makrab, sekarang Satria mendaftarkan diri sebagai anggota BEM. Ia merasa yakin jika dirinya diterima setelah mengikuti interview. Bahkan ia diinterview langsung oleh Reno.
RENO
Kamu lagi ya, bagus sekali mentalmu. Saya harap kamu bisa lolos dan amanah .
SATRIA
Terima kasih bang. Pasti saya amanah. ( muka Satria meyakinkan)
Hasil interview langsung dibagikan dan nama Satria masuk menjadi anggota BEM FEB. Satria sangat bahagia. Dering telfonnya memecahkan rasa bahasianya.
CUT TO :

10.  INT. RUMAH EMAK JUMINEM – DAPUR – SIANG                                        10.
Emak Juminem sudah biasa ditinggal Satria merantau sejak 2 tahun yang lalu. Dan hampir dua hari sekali dia menelpon Satria.
EMAK JUMINEM
Hallo Sat. pripun kabare le.?
SATRIA ( O.S)
Hallo mak, nggih kulo sae. Mak, Satria saged mlebet BEM.
EMAK JUMINEM
Oh, koe wis dadi president yo le?
SATRIA ( O.S)
Tenang mak, selangkah maneh Satria jadi Presiden mahasiswa.
EMAK JUMINEM
Amiin le, tak doake nggih ben dadi bong bener. Jo lali sholat nggih le.
SATRIA ( O.S)
Sholat terus mboten cukup mak, kudu gerak juga. Nggih doaken mawon.
Satria menutup telfon dari ibunya.
COME BACK TO :

11.   INT. RUANG BEM FEB – SIANG                                                                   11.
Satria bersalaman dengan anggota baru BEM. Ia yakin akan menjadi presiden selanjutnya. Disinilah Intan bertemu dengan Satria.
RAGIL
Selamat kepada seluruh anggota baru. Semoga kita bisa amanah bersama – sama selama satu periode kedepan . Sialhkan perkenalkan diri kalian masing – masing.
   SATRIA
Hay, nama saya Satria, saya dari prodi Ekonomi Pembangunan kelas C. Saya dari Semarang.  Terima kasih
Intan melihat Satria sosok yang berkarismatik.  
INTAN
Perkenalkan saya Intan Prameswari dari prodi Akuntansi. Asal dari Palembang.
Setelah semua berkenalan kini tinggal Satria yang di ruang BEM. Ia melihat dokumen program kerja periode sebelumnya. Ia berniat melakukan perubahan. Setiap bulannya BEM mengadakan acara rutin. Disitulah sifat baik dan buruk satria nampak.
INTAN ( V.O)
Ini Satria bagus banget ngatur BEM. Keren kalau jadi Gubernur apalagi Presma.
CUT TO :

12.  INT. RUANG BEM FEB – MALAM                                                                 12.
Setelah bernaung selama satu periode di BEM sebagai anggota, kini ia mulai berani mengambil langkah untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur.
SATRIA
Permisi kawan – kawan, saya mohon dukungan kalian untuk menjadi gubernur fakultas.
Semua anggota terkejut. Intan menelan ludah. Tidak disangka Satria berani    mencalonkan diri.  Intan mendukung Satria tapi ia takut dengan akhlak satria yang lupa dengan sholatnya.
CUT TO : 

13.  EXT. HALL KAMPUS – DEBAT PEMILWA                                                  13.
Debat pemilwa antara paslon 1 dan 2 datang juga. Tapi saat itulah Satria merasakan tidak ada dukungan dari teman – temannya. Ia merasa sendiri. Sedangkan lawannya banyak sekali pendukungnya. Berkali – kali Satria disakmat oleh Barry.
SATRIA
Saya mengemban visi menjadikan BEM FEB UMJ yang inovatif dan progresif dalam bidang ekonomi dengan menjunjung tinggi nilai – nilai keislaman.
BARRY
Bagaimana anda mau menjadikan BEM dengan nilai – nilai keislaman jika anda sendiri jarang menunaikan ibadah. (barry menyengitkan alisnya).
SATRIA
Itu bukan alasan anda. Itu urusan saya dengan tuhan saya. ( nada bicara satria meninggi.)
Perdebatan berakhir dengan sengit. Satria marah dengan hasil debat yang menyudutkan dirinya.
CUT TO :

14.  INT. TPS PEMILWA FEB – MALAM                                                               14.
Setelah proses pencoblosan selesai di pagi hari. Malam harinya langsung masuk ke proses perhitungan suara. Garis – garis suara mulai dituliskan oleh tim PPS.
WINDI
Baik kawan – kawan kita sudah bisa melihat bahwa PEMILWA tahun ini dimenangkan oleh Barry.
SATRIA ( V.O)
Bangsattt… Mereka di depan manis di belakang nusuk.
Satria kecewa dengan hasil yang didapatkan. Mental dia menjadi down. Semua orang memberi selamat kepada Barry.
15.  INT. KONTRAKAN SATRIA – PAGI                                                                   15.
Sudah dua hari ini satria mengurung diri di kamar. Dadang merasa kehabisan akal. Dadang menghubungi Intan dan menyuruhnya menasihati Satria.
INTAN
Sat, keluar sat. ngga baik kalau ngurung diri tuh. ( Intan merayu Satria)

SATRIA
Kamu pergi aja ntan. Semua orang tuh sama. Ngga ada yang perduli sama gue. ( ngotot)
                                                                                     INTAN
Gue akan selalu ada buat lu sat. Ayo bangkit sat. ini aku ada buku yang bagus untuk kamu baca.
                      Satria hanya terdiam tanpa merespon ucapan intan dari balik pintu kamarnya.
CUT TO :

16.  EXT. HALAMAN KONTRAKAN SATRIA – MALAM                                 16.
Satria menelpon ibunya.
SATRIA
Mak, satria nyuwun pangapunten nggih. Dereng saged dadi gubernur.

EMAK JUMINEM ( O.S )
Nggih le, mboten nopo – nopo. Sing penting koe kudu ngerti le. Gusti Allah iku ngertos sing paling becik nggo umate. Jo lali sholat nggih le.

SATRIA
Nggih mak, Satria janji bakalan sholat terus.
CUT TO :

17.  INT. RUANG KULIAH – PAGI                                                                                    17.
Setelah  tiga minggui ia tidak masuk. Kini semakin banyak orang yang simpati pada satria. Apalagi melihat satria yang semakin islami terlihat dari pakaiannya.
FEBRI
Masyaallah Satria. Ini beneran kamu Satria ?

SATRIA
Iya ini saya Satria. Permisi ya, ana mau lewat.
INTAN ( V.O)
Alhamdullillah akhirnya satria bangkit juga.
CUT TO :

18.  INT. RUANG BEM – SIANG                                                                            18.
Semua pengurus baru merasa kebingungan dengan system kerja Barry. Mereka butuh sosok pengawas yang tegas di DPM. Intan menyarankan Satria untuk menjadi DPM. Pengurus lainpun setuju.
INTAN ( V.O)
Semoga Satria mau menerima tawaran ini.
CUT TO :

19.  INT. MASJID KAMPUS – SORE                                                                    19.
Intan mencoba mendekati Satria setelah selesai melaksanakan sholatnya.
INTAN
Assalamu’alaikun Sat. Boleh aku bicara sebentar?.
SATRIA
Wa’alaikumussalam iya  boleh ntan.
INTAN
Kamu apa kabar sat?
SATRIA
Alhamdulillah baik ntan, gimana, ada apa ya ?
INTAN
Oh iya jadi gini, temen – temen BEM nyaranin kamu untuk naik ke DPM
Kamu maukan ?
SATRIA
Maaf ntan, aku sekarang mau fokus kuliah aja dulu. Kamu tawarin ke yang lain aja ya.
INTAN
Oh ok sat, tapi kalau kamu nerubah pikiran. Hubungi aku ya.
SATRIA
Iya . ( berlalu meninggalkan Intan)
CUT TO :
ACT 3
Setelah hampir dua semester tidak bergelut dengan politik kampus. Kini Satria teringat kembali akan impiannya menjadi presiden. Ia memutuskan untuk masuk ke BEM Universitas. Namun tidak disangka namanya sudah ada menjadi Calon Presiden Mahasiswa berikutnya.
20.  INT. KONTRAKAN INTAN – MALAM                                                          20.
SATRIA
Assalamu’alaikum ntan,
INTAN
Wa’alaikumussalam, eh kamu Sat. silahkan masuk.
SATRIA
Aku datang kesini mau menanyakan siapa yang sudah mencantumkan namaku jadi calon presma?
INTAN
Itu semua yang rencana teman – teman kamu sat. kami melihat perubahan kamu yang sangat pesat. Dan kami tau kalau kamu layak menjadi presma kampus kita.
SATRIA
Tapi bukankah kalian yang mengatakan kalau aku ini tidak layak.
INTAN
Setiap orang pasti punya masa lalukan sat. dan kami yakin kali ini kamu menang. Sudah bisa dikatakan kalau politik kampus sudah aman. Tidak ada ;ahi kambing hitam.
SATRIA
Baik kalau kalian mempercayaiku. Insyaallah aku siap maju.
INTAN
Alhamdulillah. Pasti temen – temen bakalan setuju.
CUT TO :

Pamflet dan poster Satria bersebaran diseluruh kampus. Jiwa kepemimpinan satria menjadi bangkit lagi. Hingga saat debat berlangsung ia bisa menang mutlak. Teman – temannya bersatu membentuk tim kampanye yang solid hingga mereka yakin dapat memenangkan Pemilwa yang selama ini dikuasai oleh pergerakan sebelah.
21.  INT. TPS FEB – MALAM                                                                                     21.
Seluruh tim sukses dari kedua paslon mendatangi TPS untuk melihat hasil pemungutan suara. Satu per satu garis suara mulai mengisi kolom no. 2. Satria sengaja hanya duduk diam di masjid sambil berdzikir. Karena ia tidak ingin terlalu berambisi. HP Satria bordering. Terlihat nama intan tertera di layar HP-nya.
INTAN ( O.S)
Sat, maafin kami ya sat. ( dengan nada sedih)
SATRIA
Iya nggak papa ntan. Apapun hasilnya aku ikhlas.
INTAN ( O.S)
Maafin kami kalau bisa buat kamu jadi Presiden mahasiswa (suaranya terdengar bahagia.)
SATRIA ( V.O)
( terdiam tidak merespon telfon Intan). Alhamdulillah ya Allah. Bismillah semoga aku bisa amanah.

SELESAI.


.


































Review Jurnal

REVIEW 2 ARTIKEL JURNAL TEORI KEBUDAYAAN Disusun oleh : Ch...