Sabtu, 16 Maret 2019

Memahami Premis dalam menulis


Menulis Premis maka Tulisanmu Tak Sia – Sia



 


Assalamu’alaikum w.w.
Hallo, para pembaca setia blog saya. Semoga tidak jenuh dengan keanehan isi blog ini ya. Blog ini selain menjadi blog saya pribadi  sekaligus menjadi wadah untuk memposting tugas kuliah Menulis Kreatif. Jadi jangan heran ya, kok tumben Chika jadi rajin posting di blog.  Biasanya sebulan sekali aja kadang lupa. Lah ini jadi tiap bulan update terus ya. Wkwkwk. Kalau bukan karena tuntutan tugas dari Mrs. Intan mungkin blog ini kaya rumah kosong. Hahahah. Tapi semoga dengan tulisan – tulisan saya ini selain sebagai tuntutan tugas kuliah juga masih bisa bermanfaat untuk pembaca semua ya.
Nha, kali ini saya akan membahas tentang premis. What is that ?
Sejenis makanankah itu? Sejenis film Promise itukah? Atau sejenis hutang sang mantan yang belum lunas ? Hahaha … Untung saya ngga punya banyak mantan. Cukup satu aja udah bikin sakit. Duh kok jadi curhat gini sih buk. Wkwwkk.  Ok kembali ke pembahasan awal ya.
Mari kita telusuri definisnya, secara bahasa premis berasal dari kata promise  yang artinya janji atau sebuah janji. Namun janji di sini dalam konteks menulis ya bukan janji – jani palsu seperti pasanganmu itu. Huaaa.. wkwkwk.. bisa dikatakan premis adalah sebuah janji apa yang ingin penulis berikan kepada pembaca dalam penulisan sebuah buku, baik itu fiksi maupun non-fiksi. Pengertian mudahnya bahwa premis merupakan intisari cerita atau pembahasan dalam satu kalimat saja.
Dalam membuat premis fiksi dan non-fiksi tentu berbeda ya. Ada rumus tersendiri yang menjadi ciri khas dari keduanya.
Rumus premis fiksi dan non-fiksi sebagai berikut :


  • Premis Non-Fiksi :
 PREMIS = JENIS NASKAH + TUJUAN + HASIL 

Jenis naskah yang sedang populer antara lain naskah tutorial, naskah kumpulan tulisan dan naskah kumpulan cerita/kisah. Naskah yang menceritakan proses secara runtut masuk kedalam naskah tutorial. Selain itu tujuan buku juga menjadi hal yang sangat penting untuk dipikirkan. Mulai dari semua kalangan pembaca, ataupun pembaca khusus disetiap bidang. Hasil itu sendiri menjadi pokok apa saja yang akan diterima pembaca setelah membaca buku anda. Saya akan memberikan 1 contoh premis.
 
Contoh premis non – fiksi  : 
Kisah – Kisah Inspiratif Aktivis
Jenis naskah    : Kumpulan kisah/cerita.
Tujuan             : Bagi organisator dan aktivis pemula
Hasil                : Pembaca akan diajak bagaimana menjadi seorang organisator dan aktivis beserta tantangan dan halangannya. 
Premis : Buku kumpulan kisah para aktivis ini cocok bagi aktivis/organisator pemula yang sedang belajar. Sehingga mengetahui sepak terjang di dunia organisasi baik itu halangan maupun tantangannya.



  • Premis Fiksi
PREMIS = KARAKTER UTAMA + TUJUAN + HALANGAN
Menulis premis fiksi diawali dengan menentukan karakter utama dari buku yang kita tulis. Dalam menyampaikan karajter utama jangan terlalu spesifik namun general saja. Misalnya seorang kakek tua tanpa menyebutkan namanya. 
Tujuan di sini adalah tujuan dari karakter utama. Baik itu motif dalam alur cerita nanti. Tujuan adalah tentang goals karakter utama di akhir cerita. Halangan adalah sesuatu yang menghambat si karakter utama dalam menyelesaikan misinya. Berikut contoh premis fiksi :



Titik Terakhir Pencarian Cinta
Karakter utama           : Wanita dewasa
Tujuan                         : Ingin mendapatkan cinta yang sejati.
Halangan                 : Mengalami banyak kisah pahit dalam bercinta dan akhirnya pasrah dengan perjodohan.
Dirangkai menjadi satu kalimat premis :
Wanita dewasa yang ingin mendapatkan cinta sejati karena telah mengalami banyak kisah pahit dalam bercinta dan akhirnya pasrah dengan perjodohan.


Semoga tulisan singkat saya kali ini bisa bermanfaat ya gaes..
Salam Literasi .
Sastra Berdikari .
Chika Ardeviya Rista
 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Jurnal

REVIEW 2 ARTIKEL JURNAL TEORI KEBUDAYAAN Disusun oleh : Ch...