Menulis Premis maka Tulisanmu Tak Sia – Sia
Assalamu’alaikum w.w.
Hallo, para pembaca setia blog saya. Semoga tidak jenuh dengan
keanehan isi blog ini ya. Blog ini selain menjadi blog saya pribadi sekaligus menjadi wadah untuk memposting
tugas kuliah Menulis Kreatif. Jadi jangan heran ya, kok tumben Chika jadi rajin
posting di blog. Biasanya sebulan sekali
aja kadang lupa. Lah ini jadi tiap bulan update terus ya. Wkwkwk. Kalau bukan
karena tuntutan tugas dari Mrs. Intan mungkin blog ini kaya rumah kosong.
Hahahah. Tapi semoga dengan tulisan – tulisan saya ini selain sebagai tuntutan
tugas kuliah juga masih bisa bermanfaat untuk pembaca semua ya.
Nha, kali ini saya akan membahas tentang premis. What is that ?
Sejenis makanankah itu? Sejenis film Promise itukah? Atau sejenis
hutang sang mantan yang belum lunas ? Hahaha … Untung saya ngga punya banyak mantan.
Cukup satu aja udah bikin sakit. Duh kok jadi curhat gini sih buk. Wkwwkk. Ok kembali ke pembahasan awal ya.
Mari kita telusuri definisnya, secara bahasa premis berasal dari
kata promise yang artinya janji
atau sebuah janji. Namun janji di sini dalam konteks menulis ya bukan janji –
jani palsu seperti pasanganmu itu. Huaaa.. wkwkwk.. bisa dikatakan premis
adalah sebuah janji apa yang ingin penulis berikan kepada pembaca dalam
penulisan sebuah buku, baik itu fiksi maupun non-fiksi. Pengertian mudahnya
bahwa premis merupakan intisari cerita atau pembahasan dalam satu kalimat saja.
Dalam membuat premis fiksi dan non-fiksi tentu berbeda ya. Ada
rumus tersendiri yang menjadi ciri khas dari keduanya.
Rumus premis fiksi dan non-fiksi sebagai berikut :
- Premis Non-Fiksi :
Jenis naskah yang sedang populer antara lain naskah tutorial,
naskah kumpulan tulisan dan naskah kumpulan cerita/kisah. Naskah yang
menceritakan proses secara runtut masuk kedalam naskah tutorial. Selain itu
tujuan buku juga menjadi hal yang sangat penting untuk dipikirkan. Mulai dari
semua kalangan pembaca, ataupun pembaca khusus disetiap bidang. Hasil itu
sendiri menjadi pokok apa saja yang akan diterima pembaca setelah membaca buku
anda. Saya akan memberikan 1 contoh premis.
Contoh premis non – fiksi :
Kisah – Kisah Inspiratif Aktivis
Jenis naskah : Kumpulan
kisah/cerita.
Tujuan : Bagi
organisator dan aktivis pemula
Hasil : Pembaca
akan diajak bagaimana menjadi seorang organisator dan aktivis beserta tantangan
dan halangannya. Premis : Buku kumpulan kisah para aktivis ini cocok bagi aktivis/organisator pemula yang sedang belajar. Sehingga mengetahui sepak terjang di dunia organisasi baik itu halangan maupun tantangannya.
- Premis Fiksi
PREMIS =
KARAKTER UTAMA + TUJUAN + HALANGAN
Menulis premis fiksi diawali dengan menentukan karakter utama dari
buku yang kita tulis. Dalam menyampaikan karajter utama jangan terlalu spesifik
namun general saja. Misalnya seorang kakek tua tanpa menyebutkan namanya.
Tujuan di sini adalah tujuan dari karakter utama. Baik itu motif
dalam alur cerita nanti. Tujuan adalah tentang goals karakter utama di
akhir cerita.
Halangan
adalah sesuatu yang menghambat si karakter utama dalam menyelesaikan misinya.
Berikut contoh premis fiksi :
Titik Terakhir Pencarian Cinta
Karakter utama :
Wanita dewasa
Tujuan :
Ingin mendapatkan cinta yang sejati.
Halangan :
Mengalami banyak kisah pahit dalam bercinta dan akhirnya pasrah dengan
perjodohan.
Dirangkai menjadi satu kalimat premis :
Wanita dewasa yang ingin mendapatkan cinta sejati karena telah
mengalami banyak kisah pahit dalam bercinta dan akhirnya pasrah dengan
perjodohan.
Semoga tulisan singkat saya kali ini
bisa bermanfaat ya gaes..
Salam Literasi
.
Sastra
Berdikari .
Chika Ardeviya Rista
Tidak ada komentar:
Posting Komentar